Pidato Obama di Dies Natalis UNS 33 tanpa Power Point : Nocheng is not enough !

Pada saat pelantikan Barack Husein OBAMA sebagai Presiden AS yang 44 pada tanggal 20 januari 2009, semua orang seluruh dunia menunggu sebuah event yang maha penting yaitu : Pidato Sang Presiden.

Pidato Obama ternyata tidak sekedar ritual pidato penobatan “raja” dan bukan sekedar orasi (= ora ono isi) . Tapi didalamnya ada statement politik dan ada the future of America di bawah kepemimpinan seorang muda yang sangat lain dibandingkan pemimpin-pemimpin sebelumnya. Obama sadar betul akan pentingnya moment Pidato Pelantikannya. Dia disaksikan dan setiap ucapannya didengarkan oleh setiap penjuru sudut dunia. Untuk itu dia menunjuk seorang muda yang berusia 27 tahun yang menenteng laptop pindah-pindah tempat untuk menyusun pidatonya. Spt dikutip Times Online, Senin 19 Januari 2009, pria muda dan ganteng ini bernama Jon Favreau menghabiskan dua bulan terakhir, 16 jam sehari, untuk menyusun dan merangkai kata-kata pidato Obama. Tempat kerjanya macam-macam, dari gerai kopi Starbucks di Penn Quarter hingga di kediamannya sendiri, apartemen yang tergolong baru karena belum berperabot di Dupont Circle.

Sejak pidato Obama tgl 18 maret 2008 di National Constitutions Center Philadelphia, dalm waktu 4 hari tercatat dalam mesin pencari Yahoo, kata kunci “Obama Speech melonjak sampai 7.627 % (baca : tujuh ribu enam ratus dua puluh tujuh persen). Dan yang mengejutkan 4 hari sejak pidatonya itu pula, ada sekitar lebih dari 2.5 juta orang yang meng-hit pidatonya di Youtube. Kenapa bisa begitu ?

  1. Pidato Obama ada ” RUH” nya sehingga akan hidup di benak dan di otak orang yang mendengarkannya. Karena yang dia sampaikan adalah apa yang dia alami (merasakan sendiri dengan kerja keras)
  2. Obama mampu memotivasi orang yang mendengarkan dengan kata-kata bijaknya dari awal pidato hingga akhir
  3. Obama secara pribadi merupakan representasi dari keberhasilan (Prestasi) dan keunggulan dari orang-orang yang selama ini terpinggirkan
  4. Obama selalu menghargai siapapun, meski itu lawan-lawan politiknya bahkan guru spiritualnya Pastor Reverend Jeremiah Wright yang terang-terangan bicara tentang isu rasial
  5. Dalam dunia marketing, pidato Obama memberi harapan penuh dengan keyakinan kepada calon pembeli alias sangat menjual.

Seandainya, ini seandainya saja : Barack Obama diminta menceritakan tentang UNS yang sebentar lagi akan berumur 33 tahun di acara Dies. Kira-kira tema apa yang akan dia angkat? kira-kira untaian kata-kata bijak apa yang akan dipasang? Kira-kira prestasi apa yang akan di potret? Kira-kira harapan apa yang dengan penuh keyakinan akan diberikan kepada stake holders? Kira-kira apa yang akan dia jual dari produk yang ada? Dan kira-kira dia butuh pakai power point nggak ya?

Yang jelas, pertanyaan pertama yang harus dijawab sebelum merumuskan naskah pidato, Dies Natalis itu acara yang tujuannya apa? Apakah sama “goal” acara dies UNS tahun 90-an dengan tahun 2009? Tentunya tidak, UNS era 2009 jelas akan berbeda, UNS sudah dan harus berani out of the box : Bahwa event tsb bukan sekedar ceremony. Kita harus menjadikan event itu adalah capital dan mengemas event menjadi ajang untuk show of force dan yang lebih penting memberikan “offering” kepada mereka yang akan dihadirkan (bukan kepada mereka yang hadir) Karena mereka yang “akan” dihadirkan adalah mereka yang menjadi kandidat yang akan menopang program UNS di 5 tahun ke depan.

Out of the Box ! (1) Tidak berlebihan jika UNS mengundang yang mulia duta besar atau Atase Pendidikan dan Budaya negara-negara sahabat kalau isu central sekarang adalah : World Class University. Mendudukan menjadi tamu kehormatan : “Say Hello” dan ucapan terima kasih karena telah mengirim dan menerima mahasiswa melalui program pertukaran pelajar. Karena selama ini, ucapan “Selamat Tahun Baru atau Idul Fitri/Natal atau selamat merayakan HUT kemerdekaan” negara sahabat melalui kartu mungil Belum pernah dilakukan oleh UNS. Padahal merekalah yang pegang Visa dan Beasiswa (Scholarship).

(2) Live Event (dapat diikuti secara streaming di www.uns.ac.id) yang bisa diikuti oleh dosen-dosen UNS yang saat ini sedang kuliah di Jepang, Inggris, Prancis, Australia, Taiwan, dll. Tujuannya adalah agar mereka mendengar sendiri tentang policy “internasionalisasi” UNS. Dan dari merekalah kita mengharapkan bantuannya untuk menjalin kerjasama yang lebih erat dan mantafff ke depan. Dan rekamannya ehm…di upload ke Youtube.

Setelah tahu goal Dies 2009, sekarang kita bicara masalah tema yang captive. Isu-isu apa yang kira-kira layak diangkat dan ditawarkan?

Isu tentang BLU(Badan layanan Umum) UNS adalah sesuatu yang perlu diangkat. Implikasi dengan adanya BLU terhadap UNS, tentunya implikasi kepada civitas akademika UNS. Dan apa resikonya kalau Kalau BLU gagal diimplementasikan di Universitas kita ini.

Isu yang kedua adalah : Internasionalisasi UNS. Breakdown kebijakan seperti apa yang akan di launching oleh Rektor terkait dengan action global nya UNS di kancah percaturan dunia internasional.

Klik Gambar diatas kalau tulisannya nggak ke baca

Gambar diatas adalah Korelasi eksplisit antara BLU dan Internasionalisasi UNS. Ya…500 besar dunia di tahun 20024. Jika saat ini tahun 2009, versi Webometrics UNS baru berada di 2159, P. Rektor berani mengatakan : “We are on the right track and Nocheng is not enough….!!!!!”

Berikut adalah Aspek-aspek penting dalam Pola Pengelolaan Keuangan BLU yang harus menjadi perhatian tatkala UNS di tahun 2009

  1. Desain Akuntansi dan Sistem Informasi Keuangan UNS Terintegrasi
  2. Analysis Biaya dan Tarif (nocheng is not enough)
  3. Skema Insentif Study Lanjut S2 maupun S3 utamanya mereka yang berangkat ke luar negri
  4. Pelatihan skill SDM disemua lini, mulai dari Satpam
  5. Penguatan Transisi PPK BLU

Skrip sebagian Pidato Rektor : ” Pengembangan riset di UNS oleh LPPM diarahkan pada basis roadmap produk strategis bangsa dan unggulan industri. Untuk itu 4 sikap dasar dikembangkan UNS, yaitu : Collaboration, Sharing, Peer dan Act globaly serta disupport dengan penggunaan ICT; civitas akademika UNS telah mampu berinovasi dan melakukan perubahan-perubahan kearah yang lebih baik dengan spektrum jelajah yang lebih luas. UNS mentargetkan di tahun 2009 alokasi budget riset 10% (sampai 10 milyar), 8 paten dan peningkatan partisipasi UNS dikancah internasional. Tahun 2009, sudah dipersiapkan Journal Biosmart FMIPA UNS menjadi journal international, menyusul Social and Environmental Accounting dari jurusan akuntansi FE UNS yang telah menjadi journal berskala internasional. STA Soropadan yang dirintis dan dikembangkan oleh Bpk. Mardiyanto, telah menjadi riset unggulan mahasiswa S3 Universite de Poitiers dan UNS dan juga  mengilhami joint riset UNS, Universitas de La Rochelle, University of Leiden dengan tema : Studi multidisiplin wilayah pantai dan pengembangan potensi ekonominya di Flores Timur tahun 2008-2010. Di bidang transportasi publik, Karya dosen FT UNS Budi Yulianto, ST, Phd bekerjasama dengan University of Upon Tyne New Castle telah memenangkan penghargaan Smeed Prize yang selama 32 tahun Indonesia belum memenangkan lagi Prize tersebut.

Mulai tahun 2008, UNS mempunyai Program Double Degree dengan FLASH Universite de la Rochelle (ULR). Program ini berlangsung 2 arah : UNS tidak hanya mengirimkan dosen atau mahasiswa mengambil master di ULR, tapi pihak ULR telah pula mengirimkan mahasiswanya menempuh master di Magister Management FE UNS. Saat ini sedang dijajaki program yang sama dengan Curtin University dan Universite Limoges. Melalui Taskforce kerjsama luar negri, UNS telah mempunyai mahasiswa yang berasal dari 14 negara baik melalui program double degree, student exchange maupun program dharmasiswa. We are on the right track tapi kami belum puas. Untuk lebih meningkatkan layanan dan pencitraan di tingkat nasional dan internasional, UNS telah menganggarkan dana sebesar 30 – 50 milyar. Sehingga harapannya terjadi akselerasi pengembangan jejaring kerjasama internasional.

Webometrics adalah salah satu pengukuran world class university yang dilansir oleh sebuah lembaga dunia yang berkedudukan di Eropa. Bulan Juli 2008, UNS menempati rangking 4861 di Webometrics. Dan berkat kerja keras semuanya tanggal 26 januari 2009, UNS telah mensejajarkan diri dengan universitas dunia dengan menempati Rangking 2159 di Webometrics dan 360 besar wilayah Asia & Timur Tengah serta 7 besar di Indonesia. Kami optimis, UNS akan mampu lebih menunjukkan diri di level yang lebih tinggi. Bukan ambisius; dengan dukungan semua pihak dan dibawah koordinasi Pembantu Rektor IV diharapkan UNS menuju ke rangking 1000 besar dunia versi Webometrics dan 300 di Time Higher Education Supplement (THES).”