Upload (Posting) dulu baru Download

Download disini : makalah lpm-kentingan-uns

Bukankah “tangan diatas lebih mulia daripada yang dibawah?” Apakah pepatah mulia itu hanya berlaku tatkala kita bicara masalah beri-memberi dalam urusan duit? Tentunya domain berfikir dari pepatah itu bisa diekspand sampai pada urusan dalam tata krama berinternet. Secara statistik ada 2 fenomena besar dalam bermain internet :

  1. Banyak orang yang googling atau searching di rapidshare untuk mengambil file yang ada di server tersebut.
  2. Disatu sisi Banyak orang yang menanyakan : “Bagaimana agar websitenya bisa eksis dan di hit atau dikunjungi oleh banyak orang?”

Cerita kesuksesan pertumbuhan ekonomi di China dan India yang laju pertumbuhan ekonominya mendekati 2 digit tidak lepas dari peran teknologi Informasi dan komunikasi. Jack Ma alumni Microsoft Seatle dengan ilmu sihirnya telah membangkitkan sebuah teori market engineering dengan membuat pasar virtual www.alibaba.com. Pasar ? ya. Dia telah berhasil mengajak orang-orang yang mencari barang-barang dari jarum jahit sampai mesin pemanen padi. Logika serta tahapan apa yng dia bangun diawal? Kesimpulan saya sementara, Jack Ma telah berhasil menyodorkan atau menampilkan tulisan atau data di website dia pada tahap permulaan. Data-data dia itu sering dicari dan dibutuhkan oleh orang lain. Akhirnya banyak orang yang mencari data bertemu di website dia. Jadilah website itu pasar yang mendunia.

Macthe in Bangalore, adalah sebuah ungkapan yang lazim di Jerman bahwa : Kesulitan belajar Matematika, belajarlah ke Bangalore. Guru-guru di India telah membuat Website yang berisi tentang panduan praktis belajar Matematika. Dengan sangat rapi dan solutif mereka membuat tulisan atau informasi tentang masalah-masalah matematika yang selama ini sulit diselesaikan oleh student-student di Jerman dan di Amerika. Akhirnya situs mereka menjelma menjadi www.tutorvista.com. Saat ini untuk menjadi member musti membayar biaya abonement 99 $ per bulan. Dan tahun lalu tercatat mempunyai member aktif 1100 siswa di Amerika saja. Bayangkan bila seorang guru memiliki gaji : 1100 x 99 x Rp 8.513,- (kurs hari ini) = Rp 927 jt per bulan tanpa harus melewati “program (mubadzir) sertifikasi guru”.

Kedua contoh Chindia tersebut diatas, berwal dari berpikir memberi lebih baik daripada menerima atau mengambil dari orang lain. Lantas bagaimana fenomena “akibat per-dowload-an bebas ?” tanpa memberikan sesuatu terlebih dahulu. Apakah berbahaya? Apakah akan mengakibatkan kerusakan? Apakah mengakitbatkan servernya down? Apakah bandwidthnya akan habis? Apakah akan membantu kecepatan penyebaran informasi? Apakah membuat kita kecanduan “mengambil” punya orang lain dengan skema kemudahan yang ada? Jawabnya ada di seminar hari ini di Student Center UNS ….